Selasa, 15 Maret 2011

Ketika Malas Bertemu Muridku part 2

Kemarin2 akhirnya sempat berpikir, ya udahlah yang penting dateng aja buat ngajar, sampaikan materi, selesai, pulang, dan jangan diambil pusing...
Tapi, akhirnya aku diingatkan dengan beberapa temanku untuk mengajar dari hati, memang tidak mudah sih untuk mengatasi dua permasalahanku itu, tapi yang penting kita tenang, tidak stress dan tetap memberikan yang terbaik.
Memang perlu ada teknis2 khusus untuk mengajar dengan hambatan-hambatan seperti ini, namun kita memang harus terus belajar dan mencari-cari ilmunya, ya susah2 gampang. Ada beberapa tips yang kudapatkan dari temanku;
1. Mengajar dengan hati sehingga  kita selalu ikhlas dan tenang dalam mengajar, tujuannya membagi ilmu dan ibadah, bismillah..
2. Menyadari bahwa tiap kelas itu heterogen dalam tingkah laku dan kemampuan, jadi harus terus belajar meghadapi tipe-tipe murid.
3. Ngobrol dari hati ke hati dengan mereka, putarkan cd atau ingatkan dengan cerita-cerita yang berhubungan dengan ortu apalagi Ibu (wah ini agak susah kalo diterapkan dengan kelas mahasiswa, lebih cocok ke anak sekolahan)
4. Ingatkan kembali motivasi dan tujuan mereka (sama, mahasiswa rata2 udah punya pemikiran sendiri dan lebih susah diambil hatinya)
5. Cari metode atau media yang membuat mereka lebih tertarik dengan pembelajaran kita.
6. Untuk anak yang "beda", beri ketegasan dan bikin kesepakatan dan dekati anak tersebut secara emosional (mungkin ini bisa untuk murid privatku yang satu itu)

bismillah... semoga aku bisa ngajar lebih baik lagi..

Ketika Malas Bertemu Muridku...

Beberapa akhir ini aku merasa masuk kelas di salah satu kelas mengajarku di Universitas Indonesia dan juga datang ke salah satu murid privatku..
Permasalahannya adalah di kelas ini aku merasa murid-muridnya benar-benar tidak tertarik dengan kuliahku dan mungkin cara pengajaran dan penyampaianku. Ya mungkin tidak semua, tapi ga jarang aku melihat anak yang tertidur, ngantuk ataupun terlihat malas sekali di dalam kelas. Sangat beda dengan kelas sebelumnya atau paling tidak dengan kelas lain yang kuajar.
Aku pun intropeksi, mungkin memang karena sebagian anak memang sudah cukup menguasai materi yang aku sampaikan sehingga merasa malas untuk mendengarkan kuliahku, mungkin memang aku beberapa kali melakukan kesalahan atau karena bahasa Inggris ku yang beberapa kali masih misuse / mispronounce sehingga membuatku terlihat tidak lebih pintar dari mereka, hiks..hiks..
Aku pun jadi sedikit malas untuk bertemu dan mengajar di kelas mereka, aku berusaha intropeksi dan evaluasi, padahal awalnya aku sudah berusaha melakukan tips dan tricks mengajar mereka seperti memberikan games / warming up sebelum memulai materi, kadang berhasil, kadang biasa saja...
Tapi akhir-akhir ini aku merasa, apa emang mungkin harus akunya yang berusaha lebih untuk mengajar mereka, melakukan demo teaching sendiri dengan menggunakan bahasa yang baik setiap ingin mengajar mereka, uff... Ayo Shinta jangan malas...

Selasa, 01 Maret 2011

Mulai dari Diri Sendiri

Sebuah petuah bijak terukir di wajah batu nisan makan Westminster Abbey, seorang arsitek kerajaan Inggris yang dinobatkan sebagai salah seorang jenius, sejak tahun 1100 M. Pada tulisan itu tertera:
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia ini agar bisa menjadi lebih baik. lalu seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tiada pernah menjadi lebih baik. Maka cita-cita itu pun agak kupersempit, lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negriku sendiri. Namun, tampaknya hasrat itu pun tiada membawa hasil. Ketika usiaku semakin senja, dengan semangat yang masih tersisa, lalu kuputuskan untuk hanya mengubah keluargaku sendiri, yakni orang-orang yang paling dekat denganku, namun celakanya mereka pun ternyata tidak mau berubah.
Dan hari ini sementara aku berbaring untuk menanti ajal, tiba-tiba saja kusadari; seandainya saja dulu aku berpikir bahwa yang pertama-tama kuubah adalah diriku sendiri, maka dengan menjadikanku panutan, mungkin aku akan bisa mengubah keluargaku terlebih dahulu. lalu berkat insiprasi dan dorongan mereka, bisa jadi aku pun akan mampu memperbaiki negriku. Kemudian siapa tahu, dengan begitu aku bahkan bisa mengubah potret dunia ini!"
http://www.ayahkita.blogspot.com

Rabu, 02 Februari 2011

Belajar Origami Yuk...!! -praktek-

Akhirnya setelah direncanakan, hari ini kuputuskan untuk mengisi kegiatan adik-adikku dengan menulis dan belajar origami. Seperti biasanya, hari ini dimulai dengan membaca doa dan me-review hafalan doa-doa dan surat-surat. Beberapa anak masih belum hafal karena mereka 'anak baru. Aku selalu kebagian untuk mengajar anak berumur 9-12 tahun. Memang rentang umurnya lumayan jauh, tapi karena keterbatasan guru, kelompok bermain di rumahku hanya bisa dibagi ke dalam dua kelompok besar, sederhananya yang besar dan yang kecil.
setelah membaca surat-surat pendek dan doa-doa. Aku meminta mereka menuliskan tentang biodata mereka. Aku ingin tahu bagaimana mereka memperkenalkan diri mereka. Sambil menunggu yang lain menulis, aku mengajar membaca pada tiga anak yang memang masih belum lancar membaca dan menulisa walaupun sudah cukup besar.
Setelah selesai menulis, kegiatan dilanjutkan dengan bermain origami. Belajar origami kali ini dimulai dengan membuat yang tidak begitu sulit dahulu yaitu membuat perahu. Beberapa anak memang sudah cukup tahu cara membuatnya, hanya saja ternyata untuk membuat perahu lebih baik dibuat dengan kertas yang berbentuk persegi panjang. Dan karena kertas origami yang saya berikan adalah kertas berwarna berbentuk persegi, jadinya bentuknya pun agak kurang rapih. anak-anak pun cukup antusias membuatnya... wah senangnya, sepertinya ini akan jadi kegiatan rutin.
Tunggu foto-fotona...

Minggu, 30 Januari 2011

Belajar Origami Yuk...

Ide untuk menulis hal ini ketika diriku sedang chat dengan seorang teman ketika mencari ide tentang kegiatan harian untuk adik-adik asuhku. Dan ia pun memberi ide untuk bermain origami. Dan pikirku, ehhm... oia, lucu juga.. kenapa nggak? nice idea...
Dan aku pun iseng meng-gugel tentang origami ini, dan tau nggak? ternyata origami itu adalah seni belajar melipat yang berasal dari negri Cina, bukan dari Jepang seperti selama ini yang kita pikirkan, hanya saja emang seni ini berkembang pesat di Jepang.