Tapi, akhirnya aku diingatkan dengan beberapa temanku untuk mengajar dari hati, memang tidak mudah sih untuk mengatasi dua permasalahanku itu, tapi yang penting kita tenang, tidak stress dan tetap memberikan yang terbaik.
Memang perlu ada teknis2 khusus untuk mengajar dengan hambatan-hambatan seperti ini, namun kita memang harus terus belajar dan mencari-cari ilmunya, ya susah2 gampang. Ada beberapa tips yang kudapatkan dari temanku;
1. Mengajar dengan hati sehingga kita selalu ikhlas dan tenang dalam mengajar, tujuannya membagi ilmu dan ibadah, bismillah..
2. Menyadari bahwa tiap kelas itu heterogen dalam tingkah laku dan kemampuan, jadi harus terus belajar meghadapi tipe-tipe murid.
3. Ngobrol dari hati ke hati dengan mereka, putarkan cd atau ingatkan dengan cerita-cerita yang berhubungan dengan ortu apalagi Ibu (wah ini agak susah kalo diterapkan dengan kelas mahasiswa, lebih cocok ke anak sekolahan)
4. Ingatkan kembali motivasi dan tujuan mereka (sama, mahasiswa rata2 udah punya pemikiran sendiri dan lebih susah diambil hatinya)
5. Cari metode atau media yang membuat mereka lebih tertarik dengan pembelajaran kita.
6. Untuk anak yang "beda", beri ketegasan dan bikin kesepakatan dan dekati anak tersebut secara emosional (mungkin ini bisa untuk murid privatku yang satu itu)
bismillah... semoga aku bisa ngajar lebih baik lagi..